Pada
awalnya, didaerah Maros hanya terdapat sebuah kerajaan yg cukup besar
bernama Kerajaan Marusu dengan batas batas meliputi: bagian selatan
berbatasan dgn kerajaan Gowa/Tallo,bagian utara berbatasan dengan
Binanga Sangkara’ ( batas kerajaan Siang),bagian timur berbatsan dengan
daerah pegunungan ( Lebbo’ Tangngae )dan pada bagian baratnya berbatasan
dengan Tallang Battanga ( Selat Makassar ).
Kerajaan Marusu pada waktu itu,hidup
berdampingan dengan damai dgn kerajaan kerajaan tetangga ,seperti gowa
bone,luwu dll.keadaan tersebut, berlangsung terus menerus hingga
masuknya intervensi kompeni belanda.seiring kekalahan kerajaan
gowa/tallo dibawah pemerintahan I mallombassi dg mattawang karaeng bonto
mangngape’ sultan hasanuddin oleh kompeni belanda dibawah pimpinan
admiral speelman.
Dimana ,atas kekalahannya tersebut
sultan hasanuddin terpaksa menandatangani suatu perjanjian perdamaian
pada tgl18 november 1667 yg dinamakan ” cappaya ri bungaya ” atau ”
perjanjian bungaya “.yg terdiri atas beberapa pasal, dan salah satunya
mengatakan ” bahwa negeri negeri yg telah ditaklukan oleh kompeni dan
sekutunya ,harus menjadi tanah milik kompeni sebagai hak penaklukan “.
Oleh karena itu, kerajaan marusu yg
merupakan sekutu dr gowa yg berhasil ditaklukkan oleh kerajaan bone di
bawah pimpinan arung bakke,arung appanang dan arung bila atas nama arung
palakka yg merupakan sekutu dari kompeni,lmbat laun mulai dikuasai oleh
kompeni belanda.
Puncaknya terjadi pd awal tahun
1700,tepatnya pd masa pemerintahan Kare yunusu sultan muhammad yunus
karaeng marusu VII. dimana pd masa pemerintahan beliau,marusu tdk lagi
menjadi suatu kerajaan yg besar, sebab oleh belanda ,marusu menjadi
daerah jajahan dalam bentuk ” regentschap”dimana raja marusu hanyalah
merupakan raja tanpa mahkota( onttrondevorsteen)
artinya”walaupun raja raja marusu berhak
mengatur pemerintahannya sendiri dan diangkat sesuai garis keturunan
dan secara adat marusu, namun pengankatan raja raja itu harus mendapat
persetujuan dr pihak belanda.selain itu , kerajaan marusu yg tadinya
cukup luas kini menjadi kerajaan kecil dgn tersisa 36 kampung yg mnejadi
kekuasannya.dan pada bekas2 wilayahnya itu berdiri beberapa kerajaan
kecil, seperti : kerajaan Bontoa,tanralili,turikale,simbang,raya dan
lau’.
Melihat keadaan yg demikian Kare yunusu
lalu menyerahkan tahta kepada La mamma dg marewa diwettae mattinroe ri
samanggi yg merupakan keturunan dari I maemuna dala marusu adik kandung
dari karaengta barasa sultan muhammad ali raja marusu VI ayahanda beliau
yg diperisterikan oleh La patau matanna tikka sultan alimuddin idris
raja bone mattinroe ri nagauleng.
Di masa pemerintahan La mamma dg marewa
ini,beliau berusaha mengajak raja raja tetangga yg baru berdiri
itu,untuk membentuk suatu wadah persatuan guna bersama sama saling bahu
membahu dalam segala hal,terutama dalam rangka mengantisipasi segala
macam gangguan / intervensi dari pihak pihak lain ,terutama dari pihak
belanda.
Pada awalnya ,ajakan dari La mamma dg
marewa ini ,ditolak oleh raja2 tetangga,karena menganggap itu adalah
akal akalan La mamma saja untuk menghuasai kembali wilayah marusu yg
sudah terpecah pecah itu.namun,berkat diplomasi yg baik .akhirnya
terbentuklah suatu wadah persatua yg bernama ” TODDO LIMAYYA RI MARUSU ”
( persatuan adat lima kerajaan ). ,terdiri atas;
marusu,simbang,bontoa,tanralili,turikale,dan raya.
KERAJAAN MARUSU
Berdiri pada sekitar abad ke 15 oleh seorang raja yg diyakini sebagai seorang tumanurung bergelar ” karaeng loe ri pakere “.
Berdasarkan lontara patturioloanna tu
marusuka ,beliau ini tidak mempunyai keturunan dan nama isterinya juga
tdk diketahui,namun dlm lontara tersebut menyebutkan ,bahwa beliau
mempunyai seorang putri angkat yg juga merupakan seorang tumanurung
bergelar tumanurunga ri pasandang.yg lalu dikawinkan dengan seoarang
timanurung dari daerah luwu bergelar” tumanurung ri asa’ang.dan
melahirkan seorang putra yg bernama i sangaji ga’dong yg setelah dewasa
naik tahta menjadi karaeng marusu II menggantikan karaeng loe ri pakere.
ketika karaeng tumapa’risika kallonna
raja gowa IX yg memerintah sekitar tahun 1510-1546melakukan eksvansi
perluasan wilayah dgn menyerang dan menguasai negeri negeri sekitarnya,
kerajaan marusupun tak luput dari serangan tersebut.namun, dalam
serangan pertama tersebutberhasil di bendung oleh laskar laskar kerajaan
marusu sehingga laskar laskar gowa harus pulang dgn tangan
hampa.tetapi,pada serangan berikutnya laskar laskar marusu kesulitan
untuk membendungnya yg mana pada akhirnya terjadi traktat persahabatan
antara karaeng loe ri pakere raja marusu I dgn karaeng tumapa’risi
kallonna raja gowa IX.dan semnjak saat itulah marusu menjadi sekutu dan
sahabat dari kerajaan gowa.
Namun,pada masa pemerintahan i
mappasomba dg nguraga karaeng patanna langkana tumenanga ribuluduayya
raja marusu IV,kerajaan marusu justru mengangkat senjata melawan
kerajaan gowa.ini dikarenakan ipar beliau I mangngayoang berang karaeng
pasi raja tallo III yg memperisterikan adik beliau I pasilemba tu
mammalianga ri tallo berperang melawan gowa. sehingga atas dasar
kekeluargaan I mappasomba dg nguraga terpaksa berdiri dipihak tallo.yg
mana pada akhirnya peperangan ini berakhir dgn damai yg melahirkan suatu
sumpah mengatakan ” iya iyanamo ampasiewai gowa na tallo iyamo ricalla
dewata ” artinya ” barang siapa yg memperselisihkan gowa dan tallo akan
dikutuk oleh yg maha pencipta ”
Semenjak saat itu tiada lagi peperangan
antara gowa dan tallo ,bahkan timbul tradisi raja raja gowa menjadi raja
di gowa dan raja raja tallo menjadi tumabbicara butta ri gowa (
mangkubumi ) .sedangkan kerajaan marusu tetap menjadi sekutu dan sahabat
dr gowa yg senantiasa membantu gowa dalam setiap eksvansi perluasan
wilayah yg dilakukan oleh kerajaan gowa.
KERAJAAN TANRALILI
Tanralili berasal dari kata ” tenri dan
lili ” yg berarti tk dapat ditundukkan, dikatakan demikian karena daerah
ini terkenal akan wataknya yg keras dan pemberani.
Didirikan pertama kali oleh bangsawan
bone bernama la mappaware dg ngirate batara tanralili bulu’ ara’na bulu
YG MERUPAKAN KETURUNAN DARI lA PATAU MATANNA TIKKA SULTAN ALIMUDDIN
IDRIS MATTINROE RI NAGA ULENG RAJA BONE XVI. pada sekitar tahun 1700.
KERAJAAN TURIKALE
Berdiri pd sekitar tahn 1700 oleh I
mappiare dg mangngiri putra raja gowa / tallo i mappau’rangi karaeng
boddia sultan sirajuddin.
dikatakan turikale ( orang dekat/kerabat dekat )sebab,bangswan yg pertama kali membuka derah ini adalah putra raja gowa sendiri.
Namun pendapat kedua mengatakan , behwa
penamaan turikale, dikarenakan raja raja yg memerintah di turikale
mejalin hubungan yg dekat dengan pihak belanda, namun pendapat ini
banyak mendapat tentangan, sebab tdk semua raja raja turikale yg
menjalin hubungan yg dekat dgn belanda.bhkan banyak diantanya yg sangat
anti terhadap belanda.
KERAJAAN SIMBANG
Dikatakan simbang ( batas )
sebab,terletak antara kerajaan gowa dan bone.namun menurut A fachri
makkasau dlm bukunya berjudul ” kerajaan kerajan di maros dalam lintasan
sejarah ” mengatakan bhwa ” simbang berasal dari kata ” sembang ” yg
artinya ” menggantungkan di bahu . dikatakan demikian sebab, pada saat
karaeng ammallia butta pertama kali datang menbuka daerah ini, beliau
menggantungkan regelia/kalompoang yg dibawanya dari gowa di bahunya ,
sehingga rkyat setempat memberinya gelar karaeng sembang, yg lalu
berubah bunyi menjadi ” simbang ”
Kerajaan ini berdiri pada sekitar awal
tahn 1700 oleh la pajonjongi petta sanrimana belo karaeng ammallia butta
ri marusu yg merupakan bangsawan gowa bone ,putra dari la pareppa
tosappewali sultan ismail tumenanga nga ri somba opu
KERAJAAN BONTOA
Berdiri pada tahun 1700 oleh I
mannyarrang seorang bangsawan dr daerah bangkala putra dari I pasairi dg
mangngasi karaeng labbua tali bannangna raja bangkala dari isterinya I
daeng takammu karaeng bili’ tangngayya putri dari I monriwagau daeng
bonto karaeng lakiung tunipallangga ulaweng raja gowa X ( 1546-1565)
Muh aspar ddalam artikelnya ,berjudul ”
riwayat gallarang bontoa ” menulis bahwa , daerah ini sebelumnya
merupakan wilayah yg dikusai oleh karaeng marusu,sebagaimana yg
diriwayatkan pleh J.A.B. Van De Broor tentang Randji silsilah regent Van
bontoa ( 1928 ). yg mana beliau meriwayatkan I mannyarrang sebagai
utusan dr raja gowa untuk memperluas wilayah kekuasaan kerajaan
gowa.sehingga, karaeng marusu mempersilahkan I mI manyarrang membuka
daerah baru yg mnjadi kekuasaan gowa.namun, dalam lontara sejarah
karaeng loe ri pakere yg di tulis andi syahban masikki,1889 oleh W
cumming reppaading the histoies of naros choronicle tdk menempatkan
bontoa sebagai wilayah yg dikuasai marusu.
KERAJAAN LAU’
Berdiri pd sekitar tahun 1800 oleh La
abdul wahab pagelipue dg mamangung mattinroe ri laleng tedong putra dari
La mauraga dg malliungang datu mario ri wawo ,cucu dari WE tenri
leleang sultanah aisyah datu tanete pajung luwu XXVI myangattinroe ri
soreang.diperisterikan oleh La malliongang datu limpmattinroe ru
sapirie.pajung luwu XXVI mattinroe ri soreang yg diperisterikan olehusu